Kumpulan puisi: Nyanyian Pasir Putih Lhok Nga
Aceh 2005. Revisi 21 Maret 2007
Keindahan
Suaramu pesonakan hatiku
Tertawanku kini dalam keheningan sang rasa
Ketika kudengar suaramu
Seakan sukmaku terbang perlahan
Bersama desiran angin di tepian pantai Lhok Nga
Kau lambungkan anganku dalam keindahan awan putih
Fantasimu bertebaran dari tutur kata dan canda tawamu
Lalu sejenak aku berhenti
Dari setiap gerak dan pikirku
Kuterpekur dalam hening bening
Dan kubiarkan hanya rasaku yang pandangimu
Lalu dalam hening itu
Luluh jiwa ragaku dan kuterpekik lirih
“sayang engkaulah Sang Keindahan”
Desah
Suaramu desah nafasku
Ceriamu alirkan darah di pembuluh nadiku
Engkau membuatku tertawa dan tersenyum bahagia
Seakan telah kutemukan kembali
Jalan menuju masa mudaku
Masa di mana setiap saat aku bisa merayakan
Kegairahan cita dalam hari-hariku
Tetesan
Kudengar dirimu dalam rasa takjub
Dalam deru nafasku
Menetes kebahagiaan
Pertemuan
Saat pertama kali kubertemu denganmu
Seakan henti duniaku
Kuberdiri gamang dalam pesona
Tak lepas pandangi dirimu
Mata hitamu tembusi jiwaku
bibir tipismu senyumi diriku
Wajah kecilmu, jenjang tubuhmu
Sungguh ingin kurengkuh
Dalam lingkar lenganku
Oh sungguh …
Keindahan itu bukan sekedar angan
Ia ada dalam kenyataan
Dan kini
Kenyataan itu berdiri di depanku
Bisa kupandangi dengan mataku,
Bisa susentuhi dengan ujung jariku
Oh, kiniku tak lagi bicara hanya dengan fantasiku
Mata
Hitam matamu memang beda
Ia pancarkan dahagaku
Hasuku selalu pandangi dirimu
Sayang
Biarkanlah kupandang rasamu
Kupandang indahmu
Dan kudengar hatimu
Dari gerak dan tatap dirimu
Batas
Dik, demikian aku memanggilmu
Karena jauhlah perbedaan usia kita
Tapi kupanggil juga dirimu sayang
Sebab tak ada beda dalam rasa cinta
Sebab cinta hanya mengenal aku dan kau
Adikku
Adikku sayang ….
Diriku melambung
Dalam ekstasi keheningan
Setiap terucap kata itu
Kata yang ingin sekali kuucapkan
sejak pertama kali kubertemu dirimu
Oh Adikku sayang ….
Puja
Darahku bagaikan aliran gletser
Meleleh dan mencair saat kusentuh jemarimu
Kupegang pergelangan tanganmu
Dan kuseret dalam rindu
Sambil mataku tak beranjak pergi darimu
Bagaimana jiwaku tak pujamu
Bagaimana hatiku tak hendak bersorak dalam gembira
Bagaimana batinku tak takjub saat membaur
Dalam desahanmu perlahan
Sayang Sungguh….
Dirimu tak hanya indah karena syairmu
Namun indahmu juga dalam jiwamu
Dan di antara lekuk-lekuk tubuhmu
Aku sungguh takkan larang diriku tuk pujamu
Aku sungguh takkan larang diriku tuk dekatimu
Kan kubiarkan manusiaku bersimpuh di hadapanmu
Dan membiarkan keindahanmu membelai relung-relung jiwaku
Berkejaran
Aku dan dirimu saling berkejaran dalam hasrat
Hasratku ingin tuangkan rindu
Hasratmu tampung kegairahanku
Kemarilah sayang
Berlabuhlah di dermagaku
Kan kurenangi lautan tuk jemputmu
Biar kuraih sauh yang kau buang di laut
Biarlah kita berpadu rindu dan dendam menjadi satu
Kepastian
Penantianku dengan sauh terkembang
Karena aku tahu kau pasti datang
Kata
Sayangku …
Ketika kau katakan
Betapa kau sukai torehan rasa dari ujung penaku
Kusungguh bahagia mendengarmu
Kaucurahkan cinta dan kugayungi dengan segala rasa
Sungguh buatku tak ingin berhenti
Andai saat ini
hanya seribu untaian kata hatiku untukm
Sungguh rasa cinta ini mampukanku
Tuk rangkai sejuta kata untukmu
Angel
You take my pain
Changes it into a joy
You are my angel
Hidup dan Cinta
Tak sabar kumenanti tuk jelang fajarmu
Tak sabar kududuk dan bercengkrama lagi denganmu
Nantiku sinarmu belaii relung-relung jiwaku
Cerahkan gelapku dan hangatkan jiwaku
Buat rasaku mengerti, betapa
“hidup dan bercinta; cinta dan kehidupan”
Adalah sebuah anugerah
Yang patut untuk diperjuangkan
Pencarianku
Setiap hembusan nafasku adalah pencarian
Segala desah dan gelisahku adalah penantian
Seluruh hasrat dalam diriku berlari pandang rembulan
Dalam kegalauan hatiku, kudekati sungaimu
Kuserumu dalam dendam
Oh kebaikan cintailah kasih dan pengharapan
Lalu kubasuh perihku dan kau tenggelamnkan aku
Di dalam aliranmu
Penantian
Penantianku atas kehadiranmu
Meremukkan hatiku
Dalam kesedihan dan kepedihan
Rinduku padamu bagaikan bara
Hangatkan rasaku tuk bertemu
Hangatkan hasratku tuk rengkuhmu
Dalam sepi sunyiku
Hadirmu
Kurasakan kekuatan
Hadirmu semangati gairah hidupku
Tak kasad mata namun nyata
Ada dan beriku bahagia
Sentuhmu
Kusentuhmu dalam rasa getar
Kubelaimu, telusuri keindahan diri
Kupegangmu, jemarimu tergerak lirih
Menghilang dalam dalam senyap
Namun dalam kesenyapan
Kau tinggalkan bayangmu, sepiku dan rinduku
Menyatu dalam rasa dan menggeliat dalam rintihan rasa
Sayang ijinkanku sentuhmu sekali lagi
Sentuhmu
Kauijinkan diriku sentuhi dirimu
Lalu kurobek tirai sucimu dalam kegairahan
Lalu kurasakan desah kita menyatu
Dalam gulatan rasa
kuberjalan beiring di antara buih ombak pantai Ujong Batee
Lalu terbang ke langit ke tujuh
Dan kita tertidur di halaman surga
Tidur
Sayangku ….
Kemarilah
Biar kurebahkan kau dalam palungan hatiku
Lalu kuselimuti dirimu dalam taburan bunga-bunga kasih sayangku
Kuingin kau tidur dalam tenangmu
Bermimpi tentang cinta sepanjang umurmu
Hening
Kupegang erat tanganmu sayangku
Sambil kita berjalan perlahan
Susuri bibir pantai yang panjang membentang
Di sela-sela semilir angin yang membelai-belai wajah kita
Kubisikkan nyanyian pasir putih
Yang menyuarakan keheningan hati kita berdua